Cari Blog Ini

Kamis, 01 Februari 2024

Hikmah Ketinggalan Charger

Renungan

Hikmah Tertinggalnya Charger Android

Oleh : Andrey Maulana S.IP.


Sekembalinya diruangan perpustakaan kubuka dompet tas, sedikit terkejut setelah melihat isi dompet tas penulis "lho carghernya mana ya...?, sepertinya ketinggalan, timpalku lirih..."campur aduk perasaan antara kesal, sedih dan sedikit capek terasa. Seketika bergegaslah kembali kerumah guna mengambilnya.

Begitulah kejadian siang ini sesuatu yang begitu sederhana namun sangat bermakna, tentunya bagi penulis secara pribadi.

Menjadi bukti bahwasanya Handphone/alat komunikasi semisal sangat memberi arti penting dalam membantu mengisi kegiatan dalam keseharian kita. sehingga ketika hanya charger alat bantu pengisian daya HP tertinggal berdampak pada kondisi psikologis kita, sungguh memberi kesan pentingnya arti dari alat komunikasi tersebut sebagai alat bantu kegiatan informasi/teknis kerja kita dengan ditunjang berbagai ragam fitur yang ada.

Hal ini sungguh menjadi bahan renungan saya selaku muslim bagaimana jika : 

  • Ibadah fardhu tertinggal?
  • Ibadah Sunnah tertinggal? 

Selanjutnya :

  • Sudahkah ibadah wajib mendarah daging sehingga kita malu serta merasa berdosa jika tidak melaksanakannya?, 
  • Sudahkah kita jadikan ibadah sunnah muakad & ghairu muakad menjadi opsi ibadah sunnah terbaik dan yang baik? 
  • Sudahkah kita dawamkan tilawah serta mengkaji Al Qur'an setiap hari?

Teringat pesan baginda nabi, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

“Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman, jika kamu tetap berpegang kepada keduanya, kamu takkan tersesat selama-lamanya, yakni Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasulullah.” (HR Al Hakim).

Berkaca pada negeri saba yang dulunya makmur, subur, taman, pepohonan yang indah rimbun & nyaman, beragam buah-buahan hasil bumi yg melimpah ditambah penduduknya juga shalih, namun ketika berpaling penduduknya menjadi tidak beriman : musyrik, tidak taat juga tidak bersyukur sirna lah semuanya, yang tentunya menjadi sebuah penyesalan tiada arti bagi penduduk negeri Saba. (Lihat Al Quran Surat Saba ayat 15-16, beserta Tafsirnya) 1.

Ulama salaf Imam hasan Al Bashri mengatakan, "Rasakanlah kelezatan dalam 3 hal, yaitu ketika melaksanakan Shalat, ketika membaca Al-Qur'an, dan ketika berzikir. Apabila kamu mendapatkan kelezatan dalam ketiga hal itu, maka lanjutkanlah, karena ibadahmu sudah benar, tetapi jika kamu tidak mendapatinya maka ketahuilah bahwa pintumu sudah tertutup." Nashir-Badar, Kisah Kaum Salaf Bersama Al Qur'an(Jakarta:Pustaka Al-Kautsar,2017).h.46.) 2.

Semoga ada hikmahnya, mari senantiasa beristighfar, bermuhasabah, berupaya memperbaiki niat, ibadah, serta amal-amal yang dilakukan selama ini, Wallohu'alam bi showab.


 --------------------------------------------------

  1. http://www.ibnukatsironline.com/2015/09/tafsir-surat-saba-ayat-15-17.html
  2. Kisah kaum salaf bersama Al Qur'an, Dr Badar Bin Nashir Al Badhar, (Jakarta:Pustaka Al-Kautsar,2017).hal.46.)

 



Gema Keteguhan Iman: Renungan dalam Menghadapi Problematika Hidup

Inspirasi dari Puisi Spiritualitas "Doa Dalam Diam" Oleh: Andrey Maulana, S.IP. Puisi: Doa Dalam Diam Keruwetan tersaji, sumber...