@AndreyMaulanaTheGoodFather, experience, education, journey, daily activities, family & me Time.
Cari Blog Ini
Sabtu, 01 Juli 2023
Dekorasi Sederhana Ruangan Perpustakaan, Mudah serta Ekonomis, Sangat Inspiratif
Dekorasi Sederhana Ruangan Perpustakaan, Mudah serta Ekonomis, Sangat Inspiratif.
Kegiatan Dekorasi dan Re-dekorasi ruangan Perpustakaan Putra
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
“Sesungguhnya Allah Maha indah dan mencintai keindahan”
(HR. Muslim)
Seni dekoratif
merupakan seni rupa aliran seni modern. Seni dekoratif disebut juga seni
ornamen.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dekoratif berkenaan dengan
dekorasi.
Melansir Britannica Dictionary of Art, seni dekorasi atau art deco
adalah aliran seni modern yang berkembang di Barat Eropa dan Amerika
Serikat sekitar tahun 1930. Seni dekoratif, merepresentasikan modernisme
yang berubah menjadi mode.
Produk-produknya mencakup barang-barang mewah yang dibuat secara
individual dan barang-barang yang diproduksi secara massal.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keanggunan dan gerakan
anti-tradisional yang melambangkan kekayaan dan kemewahan.
Dikutip dari buku Membongkar Seni Rupa (2003) karya Mikke Susanto,
definisi ornamen adalah pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat,
dan dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu
benda atau karya seni.
Baca juga: Gaya atau Corak Karya Seni Rupa Murni Indonesia
Ornamen juga merupakan perihal yang akan menyertai bidang gambar
(lukisan atau jenis karya lainnya) sebagai bagian dari struktur yang ada
didalam.
Fungsi seni dekoratif
Melansir Aryo Sunaryo (2011) dalam buku Ornamen Nusantara: Kajian Khusus
tentang Ornamen Indonesia, dalam perkembangannya fungsi ornamen
memiliki beberapa fungsi.
Berikut fungsi seni dekoratif:
Fungsi Murni Estetis
Fungsi murni estetis tujuannya memperintah penampilan bentuk produk yang
dihiasi menjadi karya seni.
Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis dijumpai pada produk benda upacara adat dan terkait
dengan keagamaan dan kepercayaan.
Fungsi Teknis Konstruktif
Ornamen berfungsi teknis konstruktif apabila ornamen tersebut berfungsi
menyangga, menopang, menghubungkan, atau memperkokoh konstruksi.
Baca juga: Syarat-Syarat Perancangan Benda Kerajinan
Motif seni dekoratif
Motif merupakan unsur pokok ornamen yang berfungsi menyampaikan tema
atau ide dasar. Pengulangan motif secara struktural dinamakan pola.
Berdasarkan pola bentuk dan motifnya, ornamen dikelompokkan menjadi lima
jenis, yaitu:
Ornamen Geometris
Motif tertua sejak zaman pra-sejarah yang pada mulanya dibuat dengan
guratan-guratan sederhana mengikuti bentuk benda yang dihias.
Kemudian memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis
lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander,
swastika, dan bentuk pilin, patra mesir.
Selanjutnya dalam perkembangannya motif bisa diterapkan pada berbagai
tempat dan berbagai teknik apakah digambar langsung, dipahat, dicetak,
bahkan memanfaatkan teknologi computer dan digital.
Ornamen Organis Motif Manusia
Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif ornamen
mempunyai beberapa unsur, baik secara terpisah seperti kedok atau
topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam wayangan.
Seni dekorasi1 berasal daribahasa belanda yaitu decor, karya yang digunakan untuk
merancang, menghias, dan menata ruangan, bangunan, benda, dan objek lainnya.
Subjek dari pengerjaan dekoratif sendiri dapat menyesuaikan dengan keinginan.
Seni dekoratif dilakukan untuk mempercantik atau memperindah tampilan yang
dilihat secara visual.
Objek-objek yang dihias tersebut,
mengikuti pola maupun corak tertentu sesuai dengan tatanan
yang ditentukan. Dekorasi merupakan salah satu karya seni rupa terapan yang
indah. Karya seni ini juga dapat berkaitan dengan seni arsitektur, baik itu
eksterior maupun interior ruangan.
Ciri-ciri seni
dekorasi2
Selain itu, dekoratif juga menjadi
objek dalam seni fotografi dan seni lukis yang disimpan keindahannya. Karya
seni dekoratif juga mempunyai ciri-ciri seperti :
Mempunyai ritme dalam pewarnaan yang berkarakter dan
merata.
Menunjukkan pola-pola tertentu dengan tatanan yang menunjukkan
keindahan.
Menampilkan sifat garis secara vertikal
maupun horizontal.
Membuat sebagian bentuk yang rumit terhadap objek.
Sebagai inovasi dalam penggunaan tanaman hias atau
pola fauna yang menarik.
Jenis seni dekorasi3
Menurut jenis polanya, karya seni dekoratif dibagi menjadi dua jenis.
Kedua jenis ini memiliki ciri khasnya masing-masing, antara lain seperti
berikut :
Karya seni figuratif
Seni dekoratif figuratif
merupakan karya yang mengikuti sebuah figur atau bentuk yang ada di alam.
Desainer seni ini biasanya menciptakan kesan natural yang objeknya tidak dibuat
semirip mungkin dengan bentuk alam. Perancang biasanya menggabungkan bentuk
lain untuk menciptakan motif dan objek yang baru.
Terkadang para perancang menganggap
bahwa seni dekorasi mempunyai bentuk yang rumit. Tetapi karya yang dihasilkan
akan berkesan mewah, natural, dan unik. Perancang seni ini juga akan membuat
pola atau bentuk yang detail, walaupun tidak semua menyerupai objek
yang ditiru. Contoh inspirasi karya seni ini seperti flora fauna, pemandangan alam, dan kota.
Karya seni geometris
Seni dekoratif geometris adalah jenis
yang tidak meniru figur atau objek yang berasal dari alam.
Tetapi seni ini menyajikan karya yang bebas, dengan tampilan susunan motif pada
pola tertentu. Pola ini telah dibentuk dengan rapi sesuai dengan minat
perancang. Biasanya perancang menunjukkan karyanya melalui warna, motif, pola, dan susunan yang dipilih.
Perancangan seni geometris tidak
terkait dengan bentuk-bentuk alam. Sehingga, menghasilkan pola-pola atau motif
dengan kecenderungan rasional tertentu. Diperlukan keterampilan khusus untuk membuat karya seni ini,
agar sesuai dengan keinginannya. Contoh karya seni geometris seperti desain
lukisan cetak, lukisan dinding, lukisan langit ruangan.
Penerapan seni
dekorasi4
Dari jenis-jenis seni dekoratif
tersebut, dapat diterapkan menjadi beberapa bentuk. Beberapa penerapan yang
dapat dibentuk seperti :
Seni dekorasi dua
dimensi
Karya seni dua dimensi biasanya menggunakan jenis dekorasi
dengan motif geometris. Kebebasan karya seni ini dapat dilihat dari hasil
lukisan-lukisan pada dinding atau media lainnya. Sehingga membuat tampilan
rumah menjadi lebih menarik dan juga cantik.
Seni dekorasi tiga
dimensi
Karya seni tiga dimensi biasanya
menggunakan jenis seni figuratif maupun geometris. Ilusi tiga dimensi dengan seni figuratif dapat menjadi pilihan
untuk ditonjolkan. Sehingga, tampilan memiliki karakteristik tersendiri untuk
sebuah ruangan.
Seni interior
Karya seni interior merupakan dekorasi pada suatu ruangan
yang menampilkan keserasian. Tatanan ini dapat berasal dari kesesuaian warna
dinding, keindahan motif, cahaya penerangan, maupun properti untuk menunjang
kegiatan. Mulai dari jam dinding, buku, kursi, meja, dan lemari. Seni interior
dapat diterapkan pada rumah tinggal, hotel, kantor, dan sebagainya.
Seni eksterior
Karya seni eksterior
merupakan dekorasi yang dilakukan di luar ruangan. Hal ini menyangkut kerapian
sirkulasi, figur dekorasi, maupun tanaman hias. Selanjutnya, bisa juga
dilengkapi dengan properti penunjang seperti lampu hias, kursi, meja, kolam,
dan lain sebagainya. Seni eksterior dapat diterapkan pada depan rumah, taman,
tempat rekreasi, dan lainnya.
Seni dekoratif
merupakan seni rupa aliran seni modern. Seni dekoratif disebut juga seni
ornamen.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dekoratif berkenaan dengan
dekorasi.
Melansir Britannica Dictionary of Art, seni dekorasi atau art deco
adalah aliran seni modern yang berkembang di Barat Eropa dan Amerika
Serikat sekitar tahun 1930. Seni dekoratif, merepresentasikan modernisme
yang berubah menjadi mode.
Produk-produknya mencakup barang-barang mewah yang dibuat secara
individual dan barang-barang yang diproduksi secara massal.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keanggunan dan gerakan
anti-tradisional yang melambangkan kekayaan dan kemewahan.
Dikutip dari buku Membongkar Seni Rupa (2003) karya Mikke Susanto,
definisi ornamen adalah pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat,
dan dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu
benda atau karya seni.
Baca juga: Gaya atau Corak Karya Seni Rupa Murni Indonesia
Ornamen juga merupakan perihal yang akan menyertai bidang gambar
(lukisan atau jenis karya lainnya) sebagai bagian dari struktur yang ada
didalam.
Fungsi seni dekoratif
Melansir Aryo Sunaryo (2011) dalam buku Ornamen Nusantara: Kajian Khusus
tentang Ornamen Indonesia, dalam perkembangannya fungsi ornamen
memiliki beberapa fungsi.
Berikut fungsi seni dekoratif:
Fungsi Murni Estetis
Fungsi murni estetis tujuannya memperintah penampilan bentuk produk yang
dihiasi menjadi karya seni.
Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis dijumpai pada produk benda upacara adat dan terkait
dengan keagamaan dan kepercayaan.
Fungsi Teknis Konstruktif
Ornamen berfungsi teknis konstruktif apabila ornamen tersebut berfungsi
menyangga, menopang, menghubungkan, atau memperkokoh konstruksi.
Seni dekoratif
merupakan seni rupa aliran seni modern. Seni dekoratif disebut juga seni
ornamen.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dekoratif berkenaan dengan
dekorasi.
Melansir Britannica Dictionary of Art, seni dekorasi atau art deco
adalah aliran seni modern yang berkembang di Barat Eropa dan Amerika
Serikat sekitar tahun 1930. Seni dekoratif, merepresentasikan modernisme
yang berubah menjadi mode.
Produk-produknya mencakup barang-barang mewah yang dibuat secara
individual dan barang-barang yang diproduksi secara massal.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keanggunan dan gerakan
anti-tradisional yang melambangkan kekayaan dan kemewahan.
Dikutip dari buku Membongkar Seni Rupa (2003) karya Mikke Susanto,
definisi ornamen adalah pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat,
dan dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu
benda atau karya seni.
Baca juga: Gaya atau Corak Karya Seni Rupa Murni Indonesia
Ornamen juga merupakan perihal yang akan menyertai bidang gambar
(lukisan atau jenis karya lainnya) sebagai bagian dari struktur yang ada
didalam.
Fungsi seni dekoratif
Melansir Aryo Sunaryo (2011) dalam buku Ornamen Nusantara: Kajian Khusus
tentang Ornamen Indonesia, dalam perkembangannya fungsi ornamen
memiliki beberapa fungsi.
Berikut fungsi seni dekoratif:
Fungsi Murni Estetis
Fungsi murni estetis tujuannya memperintah penampilan bentuk produk yang
dihiasi menjadi karya seni.
Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis dijumpai pada produk benda upacara adat dan terkait
dengan keagamaan dan kepercayaan.
Fungsi Teknis Konstruktif
Ornamen berfungsi teknis konstruktif apabila ornamen tersebut berfungsi
menyangga, menopang, menghubungkan, atau memperkokoh konstruksi.
Seni dekoratif
merupakan seni rupa aliran seni modern. Seni dekoratif disebut juga seni
ornamen.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dekoratif berkenaan dengan
dekorasi.
Melansir Britannica Dictionary of Art, seni dekorasi atau art deco
adalah aliran seni modern yang berkembang di Barat Eropa dan Amerika
Serikat sekitar tahun 1930. Seni dekoratif, merepresentasikan modernisme
yang berubah menjadi mode.
Produk-produknya mencakup barang-barang mewah yang dibuat secara
individual dan barang-barang yang diproduksi secara massal.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keanggunan dan gerakan
anti-tradisional yang melambangkan kekayaan dan kemewahan.
Dikutip dari buku Membongkar Seni Rupa (2003) karya Mikke Susanto,
definisi ornamen adalah pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat,
dan dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu
benda atau karya seni.
Baca juga: Gaya atau Corak Karya Seni Rupa Murni Indonesia
Ornamen juga merupakan perihal yang akan menyertai bidang gambar
(lukisan atau jenis karya lainnya) sebagai bagian dari struktur yang ada
didalam.
Fungsi seni dekoratif
Melansir Aryo Sunaryo (2011) dalam buku Ornamen Nusantara: Kajian Khusus
tentang Ornamen Indonesia, dalam perkembangannya fungsi ornamen
memiliki beberapa fungsi.
Berikut fungsi seni dekoratif:
Fungsi Murni Estetis
Fungsi murni estetis tujuannya memperintah penampilan bentuk produk yang
dihiasi menjadi karya seni.
Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis dijumpai pada produk benda upacara adat dan terkait
dengan keagamaan dan kepercayaan.
Fungsi Teknis Konstruktif
Ornamen berfungsi teknis konstruktif apabila ornamen tersebut berfungsi
menyangga, menopang, menghubungkan, atau memperkokoh konstruksi.
Seni dekoratif
merupakan seni rupa aliran seni modern. Seni dekoratif disebut juga seni
ornamen.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dekoratif berkenaan dengan
dekorasi.
Melansir Britannica Dictionary of Art, seni dekorasi atau art deco
adalah aliran seni modern yang berkembang di Barat Eropa dan Amerika
Serikat sekitar tahun 1930. Seni dekoratif, merepresentasikan modernisme
yang berubah menjadi mode.
Produk-produknya mencakup barang-barang mewah yang dibuat secara
individual dan barang-barang yang diproduksi secara massal.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keanggunan dan gerakan
anti-tradisional yang melambangkan kekayaan dan kemewahan.
Dikutip dari buku Membongkar Seni Rupa (2003) karya Mikke Susanto,
definisi ornamen adalah pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat,
dan dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu
benda atau karya seni.
Baca juga: Gaya atau Corak Karya Seni Rupa Murni Indonesia
Ornamen juga merupakan perihal yang akan menyertai bidang gambar
(lukisan atau jenis karya lainnya) sebagai bagian dari struktur yang ada
didalam.
Fungsi seni dekoratif
Melansir Aryo Sunaryo (2011) dalam buku Ornamen Nusantara: Kajian Khusus
tentang Ornamen Indonesia, dalam perkembangannya fungsi ornamen
memiliki beberapa fungsi.
Berikut fungsi seni dekoratif:
Fungsi Murni Estetis
Fungsi murni estetis tujuannya memperintah penampilan bentuk produk yang
dihiasi menjadi karya seni.
Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis dijumpai pada produk benda upacara adat dan terkait
dengan keagamaan dan kepercayaan.
Fungsi Teknis Konstruktif
Ornamen berfungsi teknis konstruktif apabila ornamen tersebut berfungsi
menyangga, menopang, menghubungkan, atau memperkokoh konstruksi.
Seni dekoratif
merupakan seni rupa aliran seni modern. Seni dekoratif disebut juga seni
ornamen.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dekoratif berkenaan dengan
dekorasi.
Melansir Britannica Dictionary of Art, seni dekorasi atau art deco
adalah aliran seni modern yang berkembang di Barat Eropa dan Amerika
Serikat sekitar tahun 1930. Seni dekoratif, merepresentasikan modernisme
yang berubah menjadi mode.
Produk-produknya mencakup barang-barang mewah yang dibuat secara
individual dan barang-barang yang diproduksi secara massal.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keanggunan dan gerakan
anti-tradisional yang melambangkan kekayaan dan kemewahan.
Dikutip dari buku Membongkar Seni Rupa (2003) karya Mikke Susanto,
definisi ornamen adalah pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat,
dan dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu
benda atau karya seni.
Baca juga: Gaya atau Corak Karya Seni Rupa Murni Indonesia
Ornamen juga merupakan perihal yang akan menyertai bidang gambar
(lukisan atau jenis karya lainnya) sebagai bagian dari struktur yang ada
didalam.
Fungsi seni dekoratif
Melansir Aryo Sunaryo (2011) dalam buku Ornamen Nusantara: Kajian Khusus
tentang Ornamen Indonesia, dalam perkembangannya fungsi ornamen
memiliki beberapa fungsi.
Berikut fungsi seni dekoratif:
Fungsi Murni Estetis
Fungsi murni estetis tujuannya memperintah penampilan bentuk produk yang
dihiasi menjadi karya seni.
Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis dijumpai pada produk benda upacara adat dan terkait
dengan keagamaan dan kepercayaan.
Fungsi Teknis Konstruktif
Ornamen berfungsi teknis konstruktif apabila ornamen tersebut berfungsi
menyangga, menopang, menghubungkan, atau memperkokoh konstruksi.
Baca juga: Syarat-Syarat Perancangan Benda Kerajinan
Motif seni dekoratif
Motif merupakan unsur pokok ornamen yang berfungsi menyampaikan tema
atau ide dasar. Pengulangan motif secara struktural dinamakan pola.
Berdasarkan pola bentuk dan motifnya, ornamen dikelompokkan menjadi lima
jenis, yaitu:
Ornamen Geometris
Motif tertua sejak zaman pra-sejarah yang pada mulanya dibuat dengan
guratan-guratan sederhana mengikuti bentuk benda yang dihias.
Kemudian memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis
lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander,
swastika, dan bentuk pilin, patra mesir.
Selanjutnya dalam perkembangannya motif bisa diterapkan pada berbagai
tempat dan berbagai teknik apakah digambar langsung, dipahat, dicetak,
bahkan memanfaatkan teknologi computer dan digital.
Ornamen Organis Motif Manusia
Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif ornamen
mempunyai beberapa unsur, baik secara terpisah seperti kedok atau
topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam wayangan.
Selaku Pustakawan tentunya dituntut memiliki kemampuan Filosofis &
teknis dalam pengelolaan perpustakaan diantaranya :
Membuat Proker tahunan, merancang
Program Literasi Perpustakaan, Pengoperasian aplikasi sirkulasi.
Kegiatan Administrasi : laporan kegiatan berkala, Indeks sirkulasi, pembuatan ledger fisik,
layanan lainnya semisal input, label, selving koleksi maupun pembuatan
kartu keanggotaan Pemustaka.
Hingga kreasi dekorasi dengan konsep yang
sesuai dengan kemampuan pustakawan dan sekolah.
Berbekal webinar literasi finansial serta renungan hikmah semasa
pandemic, Penulis mencoba menuangkan kreasi kegiatan dekorasi dengan konsep
: Sederhana, mudah serta ekonomis.
Mengawali kegiatan dengan penuh keyakinan berbekal bahan yang telah dipersiapkan mulai dari Stereo Foam,
wallpaper sticker serta plastik laminating dengan harga ekonomis, hingga peralatan
kantor sederhana semisal : Papper Cutter, gunting, penggaris, pulpen,
pensil. Alhamdulillah kegiatan dekorasi ruangan Perpustakaan Putra dapat
terlaksana. Menggunakan bahan baku yang terjangkau, peralatan yang sederhana,
bahkan ada diantaranya menggunakan bahan baku bekas seperti halnya
kegiatan Posterisasi serta pembuatan kartu peminjaman koleksi.
Berikut kegiatan
dekorasi Yang dilakukan :
1.Menghias
dinding dengan wallpaper
Kegiatan :
·Siapkan bahan : wallpaper secukupnya, penggaris,
papercut
·Ukur sesuai dimensi ruangan
·Tempel sesuai dengan design serta kesan yang
diharapkan
2.Menghias Mading dengan wallpaper
Kegiatan :
·Siapkan bahan : wallpaper secukupnya, penggaris,
papercut
·Ukur sesuai dimensi mading
·Tempel sesuai dengan design serta kesan yang
diharapkan
3.Pembuatan Board dinding guna informasi/poster dari
styreofoam dibalut wallpaper
Kegiatan :
·Siapkan bahan : wallpaper secukupnya, styreofoam,
penggaris, papercut
·Ukur sesuai dimensi styreofoam
·Balut styreofoam dengan wallpaper yang telah di
ukur, lalu tempel di dinding yang telah disiapkan
4.Dekorasi bingkai tepi baris rak koleksi
Kegiatan :
·Siapkan bahan : wallpaper secukupnya, penggaris,
papercut
· Ukur sesuai dimensi tepi baris koleksi yang
diinginkan
·Potong sesuai ukuran lalu Tempel di tepi baris
koleksi yang ingin dihias
5.Posterisasi ruangan
Kegiatan :
·Siapkan bahan : Printout Quotes, poster tokoh
dari kegiatan browsing/googling, plastic laminating, mesin laminating., lalu
laminating printout Quotes, poster tokoh tadi.
·Ukur sesuai dimensi board dinding, bangku, meja
yang ingin dihias poster
·Tata sesuai keinginan lalu tempel ditempat yang
telah ditentukan
6.Bingkai posterisasi
Kegiatan :
·Siapkan bahan : wallpaper secukupnya, penggaris,
papercut
·Ukur sesuai dimensi poster pada board bangku,
meja yang ingin dihias poster
·Tata sesuai Variasi bingkai yang diinginkan lalu
tempel pada tepi poster.
Harapannya
dengan sesuatu yang kecil dan sederhana ini dapat memberi kemanfaatan
yang besar khususnya bagi rekan pustakawan ataupun siapapun pihak yang
ingin melaksanakan kegiatan dekorasi namun terkendala akan masalah
budget ataupun kemampuan teknis. Selamat mencoba mudah-mudahan
bermanfaat.
Wallohu'alam bi showab
*Dokumentasi Akreditasi Perpustakaan SMAIT :
PERPUSTAKAAN SMAIT ASSYIFA BOARDING SCHOOL WANAREJA SUBANG SERTIFIKAT AKREDITASI NOMOR : 003082/LAP.PS/X.2021
*Visit Official Web SMAIT As-Syifa Boarding School Wanareja Subang :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar